INDEKSBABEL.COM, BELITUNG - Kementerian Perhubungan Indonesia secara resmi telah menurunkan status Bandara H AS Hanandjoeddin di Tanjungpandan, Belitung, dari bandara internasional menjadi bandara domestik.
Keputusan ini, yang diumumkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 2024, menandai perubahan signifikan dalam struktur bandara di Indonesia.
Penetapan ulang status Bandara Hanandjoeddin sebagai bandara domestik merupakan hasil dari serangkaian pertimbangan yang dilakukan oleh pihak terkait.
Salah satu faktor utama adalah pembatasan entry point penerbangan dari luar negeri ke dalam negeri, yang mungkin tidak sesuai dengan kapasitas dan fasilitas Bandara Hanandjoeddin.
Langkah ini juga mengikuti arahan rapat koordinasi yang diadakan di Bogor pada Juli 2023.
Dalam pertemuan tersebut, dipertimbangkan beberapa faktor penting, termasuk jumlah maksimum penerbangan internasional dan domistik, jumlah kunjungan wisatawan luar negeri, serta prioritas tujuan penerbangan ke wilayah Indonesia Timur.
Implikasi dari penurunan status Bandara Hanandjoeddin menjadi bandara domestik tentu akan dirasakan oleh berbagai pihak.
Potensi penurunan jumlah penerbangan internasional dan penurunan kunjungan wisatawan asing ke Belitung menjadi perhatian utama.
Namun demikian, dampak ini juga bisa menjadi kesempatan bagi pengembangan infrastruktur dan promosi pariwisata domestik di daerah tersebut.
Dalam konteks globalisasi dan perkembangan industri pariwisata, perubahan status Bandara Hanandjoeddin menyoroti pentingnya penyesuaian dan restrukturisasi dalam menghadapi dinamika pasar.
Meskipun demikian, langkah ini juga memicu pertanyaan tentang strategi pengembangan bandara dan potensi dampaknya terhadap ekonomi lokal dan regional.
Dengan demikian, penurunan status Bandara Hanandjoeddin menjadi bandara domestik menandai babak baru dalam perjalanan bandara ini sebagai titik akses penting bagi penghubung domestik dan internasional.
Langkah selanjutnya adalah bagaimana pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan pelaku industri pariwisata, dapat bersinergi untuk mengoptimalkan potensi dan manfaat dari perubahan ini.***