Umat Katolik Tanjungpandan Ikut Peringatan Kamis Putih di Gereja Regina Pacis

29 Maret 2024, 12:25 WIB
Upacara pembasuhan kaki pada peringatan Kamis Putih di Gereja Paroki Regina Paxis Tanjungpandan Kmais 28 Maret 2024. /

INDEKSBABEL, BELITUNG - Ratusan umat Katolik di Tanjungpandan dan sekitarnya menghadiri perayaan ekaristi Kamis Putih di Gereja Paroki Regina Pacis Tanjungpandan pada Kamis, 29 Maret 2024.

Peringatan Kamis Putih mengenang perjamuan terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya sebelum ditangkap dan disalibkan.

Saat perjamuan terakhir itu, Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya sebagai bentuk keteladanan dalam melayani.

Tindakan pembasuhan kaki yang dilakukan Yesus adalah contoh konkret bagaimana kita harus melayani dan mengasihi sesama manusia tanpa memandang status sosial, melainkan tulus dalam melayani seperti Yesus.

Tindakan Yesus ini diwariskan kepada penerusnya, Bapa-bapa Gereja dan Para Imam, untuk tetap mewujudkan simbol pengampunan dosa, kasih, dan pelayanan.

Baca Juga: Gereja Regina Pacis Rayakan Minggu Palma, Mengenang Peristiwa Yesus Masuk Yerusalem

Perayaan Kamis Putih di Gereja Paroki Regina Pacis Tanjungpandan dimulai pukul 19.00 WIB dipimpin Pastor Paroki Regina Pacis Tanjungpandan, RD Fransiskus Paskalis dan diawali dengan perarakan dan pembasuhan kaki.

Sejak pukul 18.30 WIB, umat yang dominan berpakaian putih sudah mengisi bangku-bangku gereja dengan bimbingan petugas tata laksana. Umumnya, umat datang dengan tenang dan mempersiapkan diri dengan doa pribadi.

Menurut RD Fransiskus Paskalis yang akrab disapa Romo Franky ini, setiap perayaan Kamis Putih memiliki tiga hal inti, diantaranya adalah pertama, tindakan simbolis Yesus dalam melayani dan minta para murid untuk mengikutinya.

Kedua, Yesus mendirikan sakramen ekaristi sebagai bekal bagi umat dalam berziarah dan ketiga, Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk meneruskan serta menjaga sakramen ekaristi yang merupakan pusat kehidupan Gereja agar lestari untuk selamanya.

Dalam ibadat Jalan Salib pada Jumat Agung, umat merayakan bagaimana Yesus menderita, diadili, dan dijatuhi hukuman mati.

Pas jam 3, mengenangkan Yesus adalah Tuhan harus menyerahkan hidupnya kepada Bapa. Yesus wafat disalib, di mana salib yang dipikulnya dijadikan simbol keselamatan.

Romo Franky mengatakan, di hari Jumat Agung bukanlah duka yang mendalam, tapi justru membawa harapan kemuliaan dan kebangkitan.

Pada malam Vigili Paskah, umat merayakan bagaimana Yesus beralih dari kematian menuju kehidupan. Selepas Yesus wafat dan dimakamkan di hari Jumat, di malam Paskah, umat merayakan bagaimana Yesus bangkit, dari kematian menuju kebangkitan, dari kegelapan menuju cahaya.

Dalam upacara liturgi baptis, umat diingatkan bahwa dengan pembaptisan, kita mati bersama Kristus, dikubur bersama Kristus dan ikut bangkit bersama dengan Kristus.

Minggu Paskah, gereja mengenangkan bagaimana Yesus sudah bangkit dan menampakan dirinya kepada murid-muridnya. Dia meminta mereka untuk menjadi saksi dari kebangkitan-Nya dan menceritakan semua pengalaman dan kebangkitan-Nya kepada semua orang.

Gereja memperingati tri satu ini karena sangat penting bagi kehidupan gereja dan umat kepada Yesus. Sehingga peringatan-persingatan tiga hari ini dirayakan dengan kesederhanaan, tetapi penuh makna dalam perlambangan Kristiani. (*)

Editor: Marcus Crisinus Tedja Pramana

Sumber: Indeksbabel

Tags

Terkini

Terpopuler