Arus Balik Lebaran di Bandara Tinggi, Asisten Jarwo Kuat Tak Bisa Pulang ke Jakarta

- 17 April 2024, 09:26 WIB
Parkiran bandara H AS Hanandjoeddin padat kendaraan pengantar dan penjemput penumpang, Selasa 15 April 2024.
Parkiran bandara H AS Hanandjoeddin padat kendaraan pengantar dan penjemput penumpang, Selasa 15 April 2024. /Indeksbabel

Isyak Meirobie, mantan Wakil Bupati Belitung periode 2019-2024 mengatakan, tugas maskapai penerbangn BUMN menstimulasi pertumbuhan ekonomi di satu wilayah, sementara maskapai swasta mencari keuntungan sebaik mungkin supaya perusahannya sehat.

Bila melihat dari konsep seperti ini, menunjukan bahwa kondisi penerbangan Indonesia belum normal pasca pandemi. Jumlah armadanya sedikit, makanya ada rute-rute tertentu yang mereka prioritaskan.

"Kita boleh sebut kita itu ada kawasan ekonomi khusus (KEK), UNESCO Global Geopark, masuk 10 Bali Baru, tapi secara ekonomi hitungan mereka, penerbann menuju Belitung belum menguntungkan. Tentunya ini perlu ada pembicaraan bagaimana solusi ekonomi buat perusahaan penerbangan itu," kata juru bicara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno bidang Sport Tourism ini.

Dikatakannya, beberapa pertemuannya dengan CEO Pelita Air dan juga Grup Lion Air sebelum masa baktinya sebagai wakil Bupati Belitung berakhir bulan Desember 2024 lalu, untuk mendatangkan kembali armada maskapai low middle ke Belitung.

Namun pihak maskapai mempranyakan apa yang bisa diberikan Pemerintah daerah (Pemda) Belitung agar maskapai penerbangan komersial masih bisa mendapatkan untung di rute ini.

"Karena kalau tidak untung, dengan armada yang sedikit itu akan kesulitan membayar likuiditas keuangan yang harus diputar. Ini jadi masalah penerbangan Indonesia, maka mereka lebih memilih rute-rute penerbangan yang past dan gemuk," katanya.

Baca Juga: Banyak Warga Mulai Mudik Lebaran, Lalu Lintas Ibu Kota Jakarta Lancar

Isyak mengatakan, ia telah telah sampaikan ke Pemda Belitung yang sekarang, siapkan dana talangan di APBD kan, dengan dikoordinasikan dengan aparat penegak hukum, BPKP, BPK RI, Kepolisian, Kejaksaan, mungkinkah hal ini dialokasikan bersama DPRD di APBD.

"Misalnya Pelita Air akan terbang ke Belitung, dia akan untung kalau penumpangnya 150 orang. Jadi kalau ia terbang penumpangnya tidak sampai 150 orang, maka selisihnya pemda yang bayar. Selisihnya bisa dibuat apa? Sehari atau beberapa hari sebelumnya, BUMD bisa menjual tiket itu ke ASN, anggota DPRD untuk mengisi kursi-kursi itu, jadi ada jaminan keterisian. Kalau tidak terisi, kita yang membayar," katanya.

Isyak mengatakan, dengan cara inilah stimulasi ekonomi akan terangsang, penerbangan akan masuk kembali. Kalau Belitung hanya mempromosikan KEK pariwisata, kawasan wisata nasional prioritas, Belitung 10 Bali Baru, hal ini sudah dilakukan Menparekraf, Sandiaga Uno yang selalu mendorong kepada maskapai untuk menjadikan Bbelitung sebagai salah satu prioritas.

Halaman:

Editor: Marcus Crisinus Tedja Pramana

Sumber: Indeksbabel


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah