PMKRI DKI Jakarta Kecam Aksi Kekerasan Terhadap Mahasiswa Katolik saat Doa Rosario Tangsel

- 8 Mei 2024, 11:33 WIB
Komisioner Komda PMKRI DKI Jakarta, Evensianus Dahe Jawang.
Komisioner Komda PMKRI DKI Jakarta, Evensianus Dahe Jawang. /Pikiran rakyat

INDEKSBABEL.COM - Komisioner Komisariat Daerah (Komda) Persatuan Mahasiswa katolik Repubkil Indnesia (PMKRI) DKI Jakarta, Evensianus Dahe Jawang, memberi tanggapan terkait kasus pengeroyokan dan pembacokan seorang mahasiswa Katolik di Universitas Pamulang (Unpam), Tangerang Selatan.

Jawang mengatakan bahwa aksi kekerasan tersebut disebabkan oleh Ketua Rukun Tetangga (RT) Kampung Poncol, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, bernama Diding dan sekumpulan orang yang menyerang dan memukul mahasiswa Katolik saat tengah beribadah Rosario.

Jawang sangat menyesalkan kejadian ini dan mendesak kepada pihak kepolisian untuk segera mengambil tindakan hukum terhadap pelaku kejahatan tersebut berdasarkan UU yang berlaku.

Dia juga meminta agar negara hadir dan memainkan perannya memastikan keamanan dan kenyamanan bagi semua agama dalam menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan mereka masing-masing.

Kasus ini dapat memicu perang saudara antara sesama warga bangsa Indonesia yang mengusik persatuan. Oleh karena itu, warga dihimbau untuk menjaga keberagaman dan menghindari terjadinya provokasi.

Baca Juga: Penggerudukan Mahasiswa Gelar Doa Rosario di Tangerang Selatan, YLBHI dan LBH Minta Usut Tuntas

Jawang menegaskan bahwa hukum di Indonesia ditegakkan dan bahwa pemerintah menghargai perbedaan agama.

Menurut hasil investigasi awal dari pihak Komisariat Daerah PMKRI DKI Jakarta, selain memukuli para mahasiswa, para pelaku juga membawa senjata tajam untuk mengancam para mahasiswa.

Para pelaku melakukan tindak kekerasan pada Minggu, 5 Mei 2024 pukul 20.00 WIB saat ibadah sedang berlangsung.

Diding dan orang-orangnya merasa terganggu dengan adanya ibadah tersebut di wilayah mereka. Oleh karena itu, mereka membubarkan ibadah dan melakukan kekerasan terhadap para mahasiswa Katolik saat berdoa.

Halaman:

Editor: Marcus Crisinus Tedja Pramana

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah