Hamas Menerima Tanggapan Israel Tentang Proposal Gencatan Senjata di Gaza

27 April 2024, 16:19 WIB
Tank Merkava Israel di dekat perbatasan Israel-Gaza. /Pikiran rakyat

INDEKSBABEL - Kelompok Palestina Hamas mengumumkan bahwa mereka telah menerima tanggapan resmi dari Israel terkait proposal terbaru mereka mengenai kemungkinan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Wakil kepala Gaza, Khalil al-Hayya, menyatakan bahwa pihaknya akan mempelajari dokumen tersebut dengan seksama sebelum memberikan balasan.

Setelah lebih dari enam bulan perang yang brutal di Jalur Gaza, negosiasi untuk mencapai gencatan senjata masih terhambat.

Hamas tetap teguh pada tuntutannya bahwa setiap perjanjian dengan Israel harus mengakhiri perang di wilayah Palestina.

Delegasi Mesir mengunjungi Israel pada hari Jumat untuk berdiskusi dengan pejabat Israel, dengan tujuan mengembalikan sisa tawanan yang ditahan di Gaza setelah serangan pada 7 Oktober di Israel selatan.

Meski Israel tidak memiliki usulan baru, mereka bersedia mempertimbangkan gencatan senjata terbatas dengan syarat pembebasan 33 tawanan oleh Hamas, bukan 40 seperti yang sebelumnya dibahas.

Baca Juga: Lanjutkan Perang dengan Hamas, Israel Kerahkan 800 Kedaraan Militer Dekat Gaza

Pada hari Kamis, Amerika Serikat dan 17 negara lainnya meminta Hamas untuk melepaskan semua tawanannya sebagai langkah untuk mengakhiri perang.

Namun, Hamas tetap berpegang pada tuntutannya agar Israel menghentikan perang di Gaza.

Meskipun terbuka terhadap ide atau proposal apapun yang mempertimbangkan kebutuhan dan hak rakyat Palestina, Hamas mengkritik pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh AS dan negara lain karena tidak menyerukan gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari wilayah Palestina yang terkena perang.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, menyatakan bahwa ia melihat adanya momentum baru dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang dan mengembalikan tawanan.

Baca Juga: PBB Tak Bisa Hentikan Perang Gaza, Sekjen PBB Frustasi Saksikan Banyaknya Korban Tewas

Israel menyatakan kepada mediator Mesir bahwa mereka siap memberikan "satu kesempatan terakhir" dalam negosiasi pembebasan tawanan sebelum melanjutkan invasi darat ke Rafah.

Perang di Gaza juga menjadi agenda pertemuan puncak internasional yang akan dimulai di Arab Saudi pada akhir pekan.

Pertemuan khusus Forum Ekonomi Dunia di Riyadh akan menampilkan sesi yang fokus pada Gaza pada hari Senin, dengan kehadiran Perdana Menteri Palestina yang baru diangkat, Mohammed Mustafa, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, dan koordinator bantuan PBB untuk Jalur Gaza, Sigrid Kaag. (*)

Editor: Marcus Crisinus Tedja Pramana

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler