Mengapa Kenaikan Harga Beras Mendapat Protes Sedangkan Kenaikan Harga Rokok Diterima Tanpa Kebisingan?

- 17 Maret 2024, 21:30 WIB
Ilustrasi Kenaikan Harga Beras dan Rokok
Ilustrasi Kenaikan Harga Beras dan Rokok /Alfareza/IndeksBabel

INDEKSBABEL - Kenaikan harga beras dan rokok adalah dua peristiwa yang sering kali menimbulkan perdebatan di masyarakat. Meskipun keduanya merupakan keputusan yang diambil oleh pemerintah atau produsen, reaksi dari masyarakat terhadap kenaikan harga keduanya seringkali berbeda.

Baca Juga: Pusing Keuangan Menipis, Berikut Cara Menghasilkan Cuan Dengan Cepat

Kenaikan harga beras sering kali memicu protes massal di masyarakat. Mengapa demikian? Salah satu alasan utamanya adalah beras merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi sebagian besar penduduk di berbagai negara, terutama di negara-negara berkembang. Kenaikan harga beras dapat langsung berdampak pada daya beli dan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi golongan ekonomi menengah ke bawah.

Selain itu, kenaikan harga beras sering dianggap sebagai indikator inflasi yang tinggi, yang dapat mengancam stabilitas ekonomi negara. Dengan demikian, protes terhadap kenaikan harga beras seringkali merupakan bentuk reaksi terhadap kebijakan ekonomi yang dianggap merugikan oleh sebagian besar masyarakat.

Baca Juga: Kemudahan Bagi Pelaku UMKM, Ini Cara Mengajukan KUR BCA Tanpa Agunan 2024

Di sisi lain, kenaikan harga rokok jarang menimbulkan protes yang signifikan di masyarakat. Mengapa demikian? Salah satu alasan utamanya adalah bahwa rokok bukanlah kebutuhan pokok bagi sebagian besar penduduk. Meskipun ada yang merokok, banyak orang yang mungkin tidak terlalu terpengaruh secara langsung oleh kenaikan harga rokok.

Selain itu, masyarakat telah terbiasa dengan kenaikan harga rokok secara periodik sebagai bagian dari kebijakan pemerintah untuk mengendalikan konsumsi tembakau dan menyuarakan isu kesehatan. Sebagian besar masyarakat telah terbiasa dengan kenaikan harga rokok dan menerimanya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Target KUR Rp325 Triliun Hingga 2024, Ini Jenis KUR dan Sektor yang Bisa Dibiayai

Namun demikian, penting untuk diingat bahwa meskipun reaksi terhadap kenaikan harga beras dan rokok berbeda, keduanya memiliki dampak yang signifikan bagi masyarakat. Kenaikan harga rokok dapat mendorong penurunan konsumsi tembakau dan meningkatkan kesadaran akan risiko kesehatan yang terkait dengan merokok.

Sementara itu, kenaikan harga beras dapat menyebabkan kesulitan bagi kelompok masyarakat yang lebih rentan secara ekonomi. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperhatikan reaksi masyarakat terhadap kebijakan harga dan mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk meminimalkan dampak negatifnya.***

Editor: Alfareza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah