Mantan Karyawan Meretas Sistem, Hapus 180 Server: Kerugian NCS Capai 678 Ribu Dollar AS

- 12 Juni 2024, 22:53 WIB
Kerugian besar bagi perusahaan saat mantan karyawan meretas dan menghapus 180 server. Keamanan data adalah prioritas!
Kerugian besar bagi perusahaan saat mantan karyawan meretas dan menghapus 180 server. Keamanan data adalah prioritas! /IndeksBabel

INDEKSBABEL.COM, Singapura - Kesal karena dipecat, seorang mantan karyawan meretas sistem komputer bekas perusahaannya dan menghapus 180 server virtual, menyebabkan kerugian sekitar 678.000 dollar AS atau sekitar Rp 11 miliar.

Kandula Nagaraju (39), dijatuhi hukuman dua tahun delapan bulan penjara pada Senin (10/6/2024) karena satu tuduhan akses tidak sah ke materi komputer, dengan tuduhan lain dipertimbangkan untuk hukuman lebih lanjut.

Kandula, yang sebelumnya bekerja untuk perusahaan teknologi informasi NCS, dipecat pada Oktober 2022 karena kinerja yang buruk.

Meskipun dia merasa telah memberikan kontribusi penuh selama bekerja, perusahaan tetap memutuskan kontraknya, dengan tanggal resmi terakhir bekerja pada 16 November 2022.

Setelah dipecat, Kandula tidak memiliki pekerjaan lain di Singapura dan akhirnya kembali ke India.

Selama periode antara November 2021 dan Oktober 2022, Kandula adalah bagian dari tim beranggotakan 20 orang yang mengelola sistem komputer jaminan kualitas (QA) di NCS.

Sistem ini digunakan untuk menguji perangkat lunak dan program baru sebelum diluncurkan dan terdiri dari sekitar 180 server virtual, meskipun tidak ada informasi sensitif yang disimpan di dalamnya.

Setelah kembali ke India, Kandula menggunakan laptopnya untuk mendapatkan akses tidak sah ke sistem menggunakan kredensial login administrator.

Dia melakukannya sebanyak enam kali antara 6 Januari dan 17 Januari 2023.

Pada bulan Februari 2023, Kandula kembali ke Singapura setelah mendapatkan pekerjaan baru.

Dia menyewa kamar dengan mantan rekannya di NCS dan menggunakan jaringan Wi-Fi milik temannya untuk mengakses sistem NCS sekali lagi pada tanggal 23 Februari 2023.

Selama akses tidak sah dalam dua bulan tersebut, Kandula menulis beberapa skrip komputer untuk menguji apakah skrip tersebut dapat digunakan untuk menghapus server.

Pada Maret 2023, dia mengakses sistem QA NCS sebanyak 13 kali.

Pada tanggal 18 dan 19 Maret, dia menjalankan skrip yang diprogram untuk menghapus 180 server virtual di sistem.

Skrip ini ditulis sedemikian rupa sehingga menghapus server satu per satu.

Keesokan harinya, tim NCS menyadari bahwa sistem tidak dapat diakses dan mencoba memecahkan masalah, namun tidak berhasil.

Mereka kemudian menemukan bahwa server telah dihapus.

Pada 11 April 2023, laporan polisi dibuat dan beberapa alamat IP yang ditemukan melalui penyelidikan internal diserahkan kepada polisi.

Laptop Kandula kemudian disita oleh polisi, dan ditemukan skrip yang digunakan untuk melakukan penghapusan.

Investigasi lebih lanjut mengungkapkan bahwa dia telah mencari skrip di Google untuk menghapus server virtual, yang kemudian dia gunakan untuk mengkodekan skrip tersebut.

Akibat perbuatannya, NCS mengalami kerugian yang besar.***

Editor: Alfareza

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah