Semua Negara Terdampak Serangan Ransomware, Terbesar di AS Hingga 40,43 Persen

- 27 Juni 2024, 18:24 WIB
Menkominfo, Budi Arie Setiadi.
Menkominfo, Budi Arie Setiadi. /Pikiran rakyat

INDEKSBABEL.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa serangan ransomware terbesar terjadi di Amerika Serikat yang mencapai 40,43 persen.

Budi menyampaikan hal tersebut dalam rapat kerja (Raker) bersama Komisi I DPR RI, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian, dan jajaran Telkom Sigma mengenai gangguan pada Pusat Data Nasional (PDN). Raker digelar di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024.

Budi menegaskan bahwa tak ada satu negara pun di dunia yang tak terdampak serangan ransomware. Serangan ransomware paling banyak terjadi di Amerika Serikat dengan persentase mencapai 40,43 persen.

Berikutnya adalah Kanada dengan 6,75 persen, Inggris dengan 6,44 persen, Jerman dengan 4,29 persen, dan Perancis dengan 3,8 persen. Indonesia sendiri terkena dampak sebesar 0,67 persen dari serangan ransomware.

Menurut Budi, ransomware yang menyerang Indonesia adalah ransomware versi terbaru. "Jadi memang virus ini melanda seluruh dunia dan menjadi perhatian kita bersama," ucapnya.

Karena itu, Budi menekankan pentingnya peningkatan keamanan siber secara keseluruhan di Indonesia. Namun, ia enggan menjelaskan lebih detail langkah yang akan diambil oleh Kemenkominfo.

Budi memberi gambaran mengenai peringkat Indonesia dalam indeks pertahanan siber di tahun 2022-2023 melalui hasil studi dari MIT Technology Review Insight di 2022.

Menurut Budi, peringkat Indonesia di G20 berada di nomor ke-20. Sedangkan, Australia, Netherland, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Kanada menduduki peringkat teratas, dan diikuti secara berurutan oleh Meksiko, India, Brasil, Turki dan Indonesia sebagai negara terakhir.

Budi ingin para pihak yang terkait bersama-sama bekerja sama demi meningkatkan keamanan siber ritel dan instansi pemerintahan yang sedang gencar melakukan transformasi digital.

Halaman:

Editor: Marcus Crisinus Tedja Pramana

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah