Hacker Bobol Pusat Data Nasional, Ratusan Ribu Data Mahasiswa Pendaftar KIP Kuliah Hilang

- 29 Juni 2024, 16:15 WIB
Ilustrasi Hacker.
Ilustrasi Hacker. /freepik

Serangan siber yang terjadi saat ini menunjukkan kerentanan sistem keamanan terhadap ancaman siber, meski perusahaan-perusahaan keamanan terus berupaya keras untuk mengatasinya.

Strategi yang disarankan dalam melindungi dan mengamankan penyimpanan data adalah dengan mengimplementasikan konsep penyimpanan data yang benar agar data dapat dipastikan aman dari serangan siber yang selalu menemukan celah baru untuk dieksploitasi.

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diadopsi:

* Snapshot

Snapshot pencadangan data dengan membuat foto dari keadaan server sebelum dilakukan perubahan) dan safe mode (mode aman) pada primary storage (penyimpanan primer).

Safe mode dengan retensi yang dapat disesuaikan yaitu satu minggu, satu bulan, hingga setahun dapat melindungi data secara efektif.

Snapshot saja tanpa fitur safe mode, maka hasil snapshot tersebut masih bisa dihapus dan dihilangkan. Adanya snapshot dan safe mode, maka snapshot tidak bisa dihilangkan atau dihapus oleh ransomware sehingga data dapat dipulihkan dalam hitungan menit atau bahkan detik, tergantung jumlah data.

* Backup Immutable Copy

Merupakan file cadangan yang tidak dapat diubah atau dihapus dengan alasan apapun) bukan hanya mengandalkan sistem backup biasa, tetapi mengimplementasikan backup immutable copy.

Data backup yang immutable tidak bisa dihapus, dimodifikasi, atau dienkripsi oleh malware. Ini memberikan lapisan perlindungan tambahan yang signifikan.

Halaman:

Editor: Marcus Crisinus Tedja Pramana

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah