Warga Gaza tak Bisa berkurban, Salat Idul Adha di Masjid yang Hancur

- 17 Juni 2024, 09:44 WIB
Tentara Israel berpatroli di sekitar Masjid Al Aqsa.
Tentara Israel berpatroli di sekitar Masjid Al Aqsa. /Reuters/Ammar Awad

“Langkah-langkah yang diambil oleh pendudukan pada Idul Adha bertujuan untuk mencegah akses warga Palestina ke tempat-tempat suci, khususnya Masjid Ibrahimi,” ujarnya.

"Meskipun ada pembatasan, sekitar 8.000 hingga 10.000 warga Palestina melaksanakan salat Idul Adha di masjid itu,” ucapnya melanjutkan.

Para jemaah harus melewati pos pemeriksaan militer, dan gerbang elektronik terlebih dahulu sebelum bisa memasuki Masjid Ibrahimi.

Warga Gaza harus melaksanakan salat Idul Adha di sekitar masjid yang hancur, di tengah puing-puing rumah yang runtuh. Momen tersebut tampak dari wilayah Khan Younis di selatan jalur Gaza.

“Hari ini, setelah bulan kesembilan, lebih dari 37.000 orang mati syahid, lebih dari 87.000 orang terluka, dan ratusan ribu rumah hancur. Rakyat kami hidup dalam keadaan yang sulit,” kata salah satu pengungsi, Abdulhalim Abu Samra, dikutip dari Al Jazeera.

Sementara, warga Gaza di wilayah Deir el-Balah, Gaza Tengah harus salat Idul Adha di sebuah sekolah yang kini menjadi tempat penampungan. Beberapa dari mereka juga berziarah ke makam orang-orang tersayang.

“Warga Palestina berusaha melakukan yang terbaik, meskipun agresi Israel terus berlanjut, untuk memberikan kebahagiaan kepada anak-anak, karena banyak dari mereka yang bangun hari ini dan merayakan Idul Adha tanpa orang tua mereka,” ujar keterangan dalam Al Jazeera. (*)

Halaman:

Editor: Marcus Crisinus Tedja Pramana

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah