Indonesia Tanpa Ibu Negara: Dampak dan Relevansi Posisi Ibu Negara saat Prabowo Menjadi Presiden

- 25 April 2024, 20:23 WIB
@titieksoeharto
@titieksoeharto /Indeksbabel/Alfareza

Mereka mampu memberikan sentuhan manusiawi pada kebijakan publik dan menghadirkan perhatian pada isu-isu sosial yang mungkin terabaikan oleh pemerintah.

Dengan adanya Ibu Negara yang aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan, citra pemerintahan juga dapat ditingkatkan di mata masyarakat.

Namun, sejarah Ibu Negara di Indonesia juga tidak luput dari kontroversi. Tien Soeharto, misalnya, memiliki peran yang kontroversial dalam sejarah politik Indonesia.

Meskipun diakui sebagai inisiator beberapa proyek pembangunan yang penting, seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII), namun ia juga dituduh terlibat dalam korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Dengan demikian, kehadiran seorang Ibu Negara juga membawa risiko tersendiri bagi pemerintahan.

Mereka tidak jarang menjadi sasaran kritik dan tudingan korupsi atau nepotisme.

Oleh karena itu, penting bagi seorang Ibu Negara untuk bertindak dengan integritas dan mematuhi prinsip-prinsip tata kelola yang baik.

Kembali ke konteks Prabowo Subianto yang akan memimpin Indonesia, pertanyaannya adalah apakah keberadaan seorang Ibu Negara akan memberikan dampak yang signifikan pada pemerintahannya?

Photo bersama Prabowo dan Titiek Soeharto
Photo bersama Prabowo dan Titiek Soeharto Alfareza

Meskipun secara resmi tidak diwajibkan, namun keberadaan seorang Ibu Negara dapat memberikan nilai tambah bagi citra pemerintahan dan memberikan stabilitas sosial dalam kepemimpinan.

Halaman:

Editor: Alfareza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah